MENGENALI PSIKOSOMATIS
APAKAH PSIKOSOMATIS ITU?
Di era covid-19 ini muncul
kecemasan yang tidak jelas dan sering disebut Psikosomatis. Nah mari kita coba
kenali apakah Psikosomatis ini. Psikosomatik terdiri dari dua kata, yaitu
pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Istilah gangguan psikosomatik digunakan
untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh
faktor psikis atau mental, seperti stres, depresi, takut, atau cemas.
Penderita gangguan
psikosomatik umumnya akan merasakan sakit dan masalah pada bagian tubuh tertentu,
tetapi saat dilakukan pemerikasaan fisik
tidak ditemukan kelainan. Gangguan psikosomatis bisa berasal atau diperburuk
oleh stres dan rasa cemas. Sebagai contoh, penderita depresi dapat merasakan
gejala psikosomatik, terutama saat sistem kekebalan tubuhnya telah melemah
karena ia tidak bisa mengelola stres dan rasa cemasnya dengan baik.
Mungkin kamu masih belum terbiasa dengan konsep bahwa stres bisa mempunyai efek samping secara fisik. Namun, jika kamu sudah terbiasa dengan mendeteksi sinyal-sinyal dari tubuh kamu bahwa kamu terlalu stres sehingga akan sakit.
APA GEJALA-GEJALA PSIKOSOMATTIS?
Bagaimanakah
tanda-tanda Psikosomatis ini muncul? Apakah bisa dideteksi dengan alat atau
memerlukan observasi/pengamatan? Berikut beberapa tanda yang mungkin dirasakan
secara fisik ketika stres:
2. Merasa Sesak napas, tiba-tiba biasanya seperti bernafas tapi seperti tidak.
3. Muncul gemetaran
4. Tidak bisa bergerak atau kehilangan tenaga, kondisi melemas
5. Berkeringat dingin
6. Nafsu makan berkurang
7. Merasa sakit di Kepala tapi tidak tahu didaerah mana
8. Merasa ngilu disekitar gigi
9. Tidur menjadi kurang nyenyak
10. Nyeri hebat diulu hati
Gejala-gejala diatas biasanya akan muncul
berbeda-beda antara perempuan dan laki-laki, tua dan muda, remaja, usia lanjut
dsb. Pada anak kecil sering mengalami gejala
masalah pencernaan, seperti sering sakit perut. Sementara, remaja dan orang
lanjut usia juga menjadi golongan usia yang rentan untuk terkena depresi atau
stres yang tidak teratasi, menyebabkan berbagai penyakit. Kalau perempuan
cenderung seperti waktu PMS semua serba tidak jela, hanya uring-uringan saja
dengan segala yang ada disekitarnya. Kalau laki-laki biasanya di nyeri pada
bagian dada.
Agar
gejala tersebut bisa dibedakan antara sakit stress atau sakit fisik maka perlu
memperhatikan 3 hal tersebut dibawah ini:
1. Apa saja keluhan fisik yang kamu punya?
Terutama yang berulang.
2. Kapan keluhan fisik tersebut muncul? Apakah
hanya saat kamu sedang di bawah tekanan atau bagaimana?
3. Bagaimana perasaanmu atas keluhan fisik
tersebut? Bila disertai rasa cemas atau khawatir, maka ada kemungkinan kamu
mengalami gangguan psikosomatis.
Dengan memperhatikan 3 hal tersebut maka
akan bisa diketahui mana penyakit stress yang mengarah ke psikosomatis mana
yang mengarah ke penyakit psikis.
Sebelum lebih jauh membahas penyebab psikosomatis,
mari kita pahami dulu bahwa stress itu ada 2 jenis dalam hidup. Ada stres yang
baik dan ada yang jahat.
· Stres
yang baik adalah stres yang kamu masih bisa hadapi, dan membuatmu merasa
senang. Contohnya stres saat menonton film horror atau adrenalin yang kamu
rasakan setelah menyelesaikan suatu proyek. Stres baik ini memicu kita untuk
semangat dan menjadi lebih baik, disebut juga dengan eustress.
· Stres
yang buruk, yaitu distress. Jenis stres satu ini terjadi ketika kamu terlalu
banyak menyimpan tekanan hidup di dalam dirimu, tanpa “mengeluarkan uneg-uneg”
kamu sehingga menumpuk. Akhirnya stres yang satu ini menjadi racun dalam
tubuhmu dan bahkan bisa membuat kamu lebih rentan terkena penyakit.
TIPS
CARA MENGATASI PSIKOSOMATIS
Apakah gangguan psikosomatis
bisa disembuhkan? Bisa namun, memang penyembuhannya membutuhkan waktu. Mengapa?
Karena berkaitan dneganbagaimana cara kita mengelola stre, perlu belajar dan
mengobservasi dari sekian banyak cara pengelolaan yang dipilih. Langka ynag
harus dilakukan adalah mengelola stress dan memperbaiki sakit ynag diderita.
Misalkan saat kita merasa ulu hati sakit maka kita kelola pikiran kita daan
minum obat untuk mengurasi sakit ulu hati tadi. Untuk mengatasi gangguan psikosomatis maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan terutama meminta bnatuan pada ahli dalam
pengelolaan stress seperti Konselor dan Psikolog. Karena dengan bantuan ahli
maka akan diarahkan step-by step menuju kedalam pengambilan keputusan yang bisa
dilakukan oleh pemderita stress itu. Stres itu pemicu utamanya adalah kognitif
atau pikiran maka yang perlu dilakukan adalah pengelolaan pikiran bersama orang
ahli.
Berikut kegiatan yang dilakukan bersama
ahli antara lain:
1. Melakukan sesi konseling
Untuk
membantu mengelola stress perlu adanya kegiatan konseling yang tepat untuk
mengelola pikian penyebab stress, hal ini memelukan waktu beberapa kali
pertemua tergantung dari kondisi stress yang dialaminya.
2. Melakukan meditasi atau teknik relaksasi
Dalam melakukan meditasi atau relaksasi memerlukan
pendampingan orang ahli agar bisa sesuai dengan kondisi yang perlu dikelola
dalam diri secara fisik.
3. Melakukan kegiatan menulis
Kegiatan menulis yang dimaksud adalah
menuangkan dlaam buku diary atau buku kerja yang bisa melepaskan lelah kerja
otak, bukan menulis yang berat. Atau bisa menulis dialam blog. Asal jangan
menulis status yang akhirnya dikomen teman negative sehingga semakin bertambah stresnya
4. Psikoterapi, seperti terapi CBT (Cognitive
Behavior Therapy)
Ahli Psikolog biasanya akan menyarankan ke
psikoterapi jiak tingkat stresnya sudah menganggu dan tidka bisa ditolerir
dalam hidup dimasyarakat.
5. Hipnoterapi
Cara sederhana hipnoterapi dengan didampingi
oleh seorang ahli. Dalam hipnoterapi perlu adanya kesepakatan awal perjanjian
sebelum dilakukan hipnoterapi karena ada dampak yang akan mempengaruhi kondisi
psikis jika tidak ada kesepakatan.
6. Konsultasi ke dokter mengenai yang
dirasakan dan bisa diberi resep obat anti depres.
BAGAIMANA
CARA MENCEGAH GANGGUAN PSIKOSOMATIS?
2. menjaga kesehatan fisik dengan makan teratur, bergizi dan berimbang
3. menjaga istirahat yang cukup
#obs2023
#odopsquadblogger
Wah gejalanya gejalanya hampir mirip dengan penyakit jantung ya, berarti kalau punya keluhan seperti ini harus dilakukan pemeriksaan yang teliti biar tidak salah diagnosa. Makasih mbak atas sharingnya jadi tambah ilmu
BalasHapusDulu aku ke psikolog pernah di bilang ada gejala ini, karena keluhanku selalu sama di area tulang ekor setiap konseling. Setelah ngikuti saran psikolognya buat cerita kalau lagi stress ke orang terdekat, perlahan rasa sakit lalau stress di area itu berkurang. ❤️
BalasHapusBahaya juga ya efek Psikosomatis ini untuk kesehatan tubuh. Memang ada baiknya langsung berobat ke ahlinya dan diagnosa dengan tepat. Makasi sharingnya mba (iidyanie.com)
BalasHapusWah ternyata ada stress yang baik dan buruk ya. Seram juga kalau stress ini semakin parah. Tidak cuma gangguan mental tapi menyebabkan penyakit fisik.
BalasHapusBerarti nggak semua penyakit itu benar-benar murni penyakit ya. Kadang bisa muncul karena faktor stress. Memang sulit sih kalo mau menghindari stress. Berbagai tekanan hidup setiap hari bisa bikin orang stress.
BalasHapusWaduh tinggalkan hal hal yang toxc ya mbak🙈 gimana ya. Segala sesuatu bisa dilihat dengan mudah. Tapi ya gitu namanya hati gampang terbolak balik.
BalasHapusEmang semua kalo berlebihan jadinya gak baik ya mbak
kayaknya psikosomatis adalah langgananku ketika kuliah. sering banget stress :D
BalasHapusAku baru tahu tentang Psikosomatis ini. Bisa berbahaya kalau berlebihan dan dapat menimbulkan efek negatif untuk kesehatan
BalasHapus