MENGENAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Sebagian besar siswa beranggapan BK itu
isinya anak yang telah melakukan kesalahan dan perlu mendapatkan sanksi.
Mengapa terjadi mis presepsi seperti itu? Ternyata petugas tatib di sekolah
ruangannya berdampingan dengan ruang BK
jadi berangapan jika di runag BK siswa akan mendapatkan sanksi dan
sebagainya.
Sebagian lagi takut kalau ke ruang Bk
berarti berbuat salah dan nanti akan dilaporkan ke orang tua. Mengapa ?
ternyata ada siswa yang memiliki masalah dipanggilkan orang tua untuk menemukan
alternatif solusi dari masalah yang dihadapi siswa tersebut. Dan siswa yang
lain menganggap itu adalah laporan ke orang tua.
Beberapa siswa menganggap bahwa ruang BK hanya untuk anak yang mau
melanjutkan ke perguruan tinggi. Duch … salah lagi, memang salah satu layanan
di BK tentang bimbingan karir dan ruang BK (terutama tingkat SMA) selalu ramai
sekitar bulan Januari-Maret dikarenakan siswa kelas XII sedang konsultasi.
Itu semua adalah pandangan terhadap BK
dari siswa yang melihat dari sis negatifnya. Tetapi bagaimana sebenarnya Bk di
sekolah itu? Yuks kenalan … BK singkatan dari Bimbingan dan Konseling. Bimbingan
dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli dalam mencapai kemandirian.
Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan pada
setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta
didik/konseli agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. (dalam POP BK,
tahun 2017). Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang
memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan
manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik.
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan
diselenggarakan untuk membantu peserta didik/konseli dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Tugas perkembangan ini
diantaranya meliputi:
(1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
(2) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup
sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia;
(3) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi;
(4) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan
karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat;
(5) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas;
(6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita;
(7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta
dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
untuk kehidupan yang sehat;
(8) Memiliki kemandirian perilaku ekonomis;
(9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan
karier dan apresiasi seni;
(10) Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
(11) Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup
berkeluarga.
Jadi BK disekolah tidak hanya
menangani anak yang bermasalah tetapi wajib memberikan layanan kepada semua
siswa baik yang bermasalah ataupun yang tidak bermasalah. Berat ya jadi guru BK
gak hanya bisa ngomong tetapi harus bisa menerapkan ilmu dalam membantu siswa
juga. Untuk itu menjadi Guru BK di Sekolah wajib lulusan dari jurusan Bimbingan
dan konseling. Tetapi tidak menutup kemungkinan jurusan psikologi.
Apa sich bedanya dengan
Psikologi? Secara garis besar psikologi membantu individu yang normal dan
mengalami gangguang kejiwaan. Sedangkan Bimbingan dan konseling membantu
individu yang mengalami malasah diseputar pendidikan atau belajarnya, karir dan
pribadi yang sifatnya bisa dicarikan sendiri oleh individu tersebut solusinya.
Nah dari pemahaman tersebut masih
ada yang takut ke ruang BK di sekolah? Tidak kan karena di ruang Bk banyak hal
bisa dilakukan. Bisa curhat, bisa makan jajan, bisa baca buku psikologi, bisa
nangis, bisa marah, tetapi akan berakhir dengan bahagia.
(besok-besok kita kenalan dengan fungsi dan azas
BK ya …)
Komentar
Posting Komentar